Kamis, 25 Oktober 2012

Artikel Banjir (Destri Rahayu/705120089)


 Banjir

Pengertian Banjir
     Banjir adalah bencana alam yang terjadi secara alami maupun oleh ulah manusia. Banjir merupakan peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan karena volume air yang meningkat.banjir juga dapat terjadi karena peluapan air yang berlebih di suatu tempat akibat curah hujan yang tinggi, peluapan air sungai, atau pecahnya bendungan sungai. fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang banyak dialiri oleh aliran sungai atau sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan bumi kawasan tersebut (“Definisi Banjir”, 2010).

Jenis-jenis Banjir
     Ada beberapa macam jenis-jenis banjir antara lain: (a) banjir bandang, yaitu banjir besar yang terjadi secara tiba-tiba dan berlangsung hanya sesaat yang umumnya dari curah hujan berintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek yang menyebabkan debit sungai naik secara cepat; (b) banjir hujan ekstrim, yaitu banjir yang terjadi hanya dalam waktu 6 jam sesudah hujan lebat mulai turun; (c) banjir luapan sungai atau banjir kiriman, yaitu banjir yang terjadi hanya dalam waktu lama dan sama sekali tidak ada tanda-tanda gangguan cuaca pada waktu banjir melanda dataran; (d) banjir pantai (ROB), yaitu banjir yang disebabkan oleh angin puyuh laut atau taifun dan gelombang pasang air laut; dan (e) banjir hulu, yaitu banjir yang terjadi di wilayah sempit, kecepatan air tinggi, dan berlangsung cepat dan jumlah air sedikit (“Jenis-jenis banjir”, 2012).

Penyebab Banjir
      Banjir terjadi didasari oleh beberapa faktor yaitu faktor dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal). Adapun faktor dari luar (eksternal) meliputi (a) terjadi karena adanya illegal loging (penebangan hutan secara liar), (b) kurangnya perhatian akan kesadaraan kita sebagai masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pohon pada daerah yang di tebang, dan (c) gempa bumi dasar laut maupun letusan pulau gunung berapi yang membentuk kawah dapat memicu terjadinya gelombang besar disebut juga tsunami yang dapat menyebabkan banjir pada daerah pesisir pantai.
     Sedangkan faktor penyebab dari dalam (internal) yaitu (a) berkurangnya atau bahkan tidak adanya lagi tanah atau daerah resapan yang digunakan air sebagai tempat penyerapan air dikala hujan turun; (b) bertumpuknya jumlah sampah yang ada pada saluran air; (c) sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air yang dilakukan oleh manusia; dan (d) bendungan dan saluran air rusak keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.

Dampak– dampak Banjir
     Banjir menimbulkan dampak seperti:
     Dampak banjir secara langsung. Dampak banjir secara langsung antara lain: (a) akan lumpuh,  jaringan internet dan telepon akan terganggu; (b) listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam, sehingga menyebabkan lampu lalu lintas padam dan kemacetan terjadi di banyak lokasi termasuk di jalan tol dalam kota; (c) genangan air di jalan raya dapat menyebabkan dari daerah sekitar pun terganggu; (d) dapat menyebabkan berbagai penyakit; dan (e) banyaknya sampah yang berserakan di jalan-jalan raya.  
     Dampak banjir secara tidak langsung. dampak banjir secara tidak langsung antara lain: (a) banjir dapat menimbulkan trauma pada seseorang, dan (b) merusak perekonomian.
     Dampak banjir primer. Menurut Alghani (2011), dapat terjadi seperti kerusakan fisik- mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jambatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
     Dampak banjir sekunder. Yaitu dampak banjir seperti: (a) persediaan air – kontaminasi air, air minum bersih mulai langka; (b) Penyakit, kondisi tidak higienis penyebaran penyakit bawaan air; (c) pertanian dan persediaan makanan, kelangkaan hasil tani sebabkan oleh kegagalan panen; (d) pepohonan, spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas; dan (e) transportasi, jalur transportasi rusak sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan (Alghani, 2011).
     Dampak banjir tersier / jangka panjang. Alghani (2011) mangatakan bahwa dampak banjir tersier adalah ekonomi, kesulitan ekonomi karena kerusakan pemukiman yang terjadi akibat banjir dalam sektor pariwisata menurunnya minat wisata.

Cara Penanggulangan Banjir
      Setelah banjir terjadi pemerintah maupun masyarakat melakukan penaggulangan banjir dengan berbagai cara menurut Alghani (2011) dan Dhessy (2012) anatara lain: (a) memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya; (b) larangan, membuang sampah ke sungai; (c) reboisasi tanaman, khususnya tanaman yang dapat menyerap air dengan cepat dan baik; (d) larangan membuat rumah di dekat sungai; (e) menjaga kebersihan daerah aliran air seperti danau, sungai, dot dan gorong-gorong; (f) menyediakan lahan, terbuka untuk membuat lahan hijau untuk penyerapan air; (g) kurangi pembangunan, di daerah-daerah aliran sungai atau penyerapan air; (h) membangun sarana dan prasarana, untuk pemantauan dan peringatan dini terhadap sungai-sungai yang relatif  besar menyebabkan banjir bencana alam seperti tsunami dan lain sebagainya; dan (i) memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya, sungai dan selokan adalah tempat aliran air jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.









Daftar Pustaka

Ardiansyah, D. (2 Januari, 2011). Banjir dan faktor penyebabnya [Web log post]. Diunduh dari http://dhenyx.blogspot.com/2011/01/banjir-dan-faktor-penyebabnya.html
Dhessy.  (3 Januari, 2012). Cara menanggulangi banjir [Web log post].  Diunduh dari http://dhesy-dhessy.blogspot.com/2012/01/cara-menanggulangi-banjir.html
Alghani, E. A. (09 Oktober,  2011). Dampak dan penyebab banjir [Web log post]. Diunduh dari http://ertizaaulialghani.blogspot.com/2011/10/pengertian-penyebab-dampak-dan-cara.html
Jenis-jenis banjir [Web log post]. (28 April, 2012). Diunduh dari http://solusibanjirindonesia.wordpress.com/2012/04/28/jenis-jenis-banjir/
Yulieee. (20 Februari, 2010). Pengertian banjir [Web log post]. Diunduh dari http://yulieee.wordpress.com/2010/02/20/pengertian-banjir/